Kiki Abdul Rachman Berbagi di Ramadan 2025 Bersama Anak Yatim
Bersama Anak Yatim, Kiki Abdul Rachman Rayakan Makna Berbagi
Kiki Abdul Rachman kembali menunjukkan bahwa pencapaian profesional tidak membuatnya lupa untuk tetap peduli dan terlibat dalam kegiatan sosial. Di tengah kesibukannya sebagai konsultan dan trainer digital marketing, pria asal Bandung ini menyempatkan diri menghadiri acara buka puasa bersama anak-anak yatim yang diselenggarakan oleh Yayasan Bangawan Rama Budi pada bulan Ramadan tahun 2025
Acara ini digelar secara sederhana namun hangat di Grand ITC Permata Hijau, Jakarta Selatan, dan diikuti oleh anak-anak dari Yayasan Salakha serta Panti Asuhan Wisma Karya Bakti.
Puluhan anak hadir dan merasakan momen kebersamaan yang penuh makna, bukan hanya lewat makanan berbuka, tetapi juga melalui perhatian, bingkisan, dan semangat kebersamaan yang dihadirkan sepanjang acara. Dalam kesempatan tersebut, Kiki turut hadir langsung untuk menyambut dan menyapa anak-anak, sembari berbagi cerita inspiratif dan harapan.
Menurut Kiki, kegiatan seperti ini bukan sekadar agenda tahunan atau bentuk CSR personal, melainkan bagian dari nilai hidup yang ia yakini. “Saya percaya bahwa bisnis dan kebaikan sosial bisa berjalan berdampingan. Bahkan, seharusnya saling menguatkan,” tuturnya.
Kiki Abdul Rachman memang bukan nama baru dalam dunia digital marketing, khususnya di kalangan pelaku UMKM. Sejak mendirikan Dimaloka pada tahun 2020, ia telah membantu lebih dari 150 pelaku usaha lokal mengembangkan bisnis mereka secara digital, mulai dari strategi iklan di platform seperti Google dan Meta, hingga optimasi marketplace dan SEO.
Pendekatannya yang terukur, praktis, namun tetap humanis, membuatnya dikenal bukan hanya sebagai praktisi, tetapi juga sebagai mentor dan partner pertumbuhan bagi banyak klien.
Namun di balik semua aktivitas profesional tersebut, Kiki
tidak melupakan tanggung jawab sosial. Ia percaya bahwa kesuksesan sejati bukan
hanya tentang pencapaian pribadi atau pertumbuhan angka penjualan, melainkan
sejauh mana seseorang bisa berdampak bagi kehidupan orang lain. Buka puasa
bersama anak-anak yatim menjadi salah satu bentuk nyata dari prinsip tersebut.
“Saya tumbuh di lingkungan yang mengajarkan pentingnya
berbagi. Dan sekarang, ketika diberi kesempatan untuk berkembang, saya ingin
membagikan kembali sedikit dari apa yang saya punya,” ucap Kiki.
Bukan Sekadar Seremoni, Tapi Ruang Refleksi
Kegiatan ini juga menjadi ruang refleksi bagi Kiki dan timnya. Mereka menyadari bahwa di tengah rutinitas membangun sistem, mengejar traffic, leads, dan conversion rate, masih ada sisi lain dari hidup yang tak kalah penting: membangun relasi antar manusia, menumbuhkan harapan, dan memperkuat solidaritas sosial.
“Saya sering bilang ke tim, kita boleh sibuk mikirin campaign klien, A/B testing, sampai laporan performa. Tapi sesekali, kita juga perlu berhenti sejenak, dan bertanya: untuk siapa semua ini kita kerjakan?” tutur Kiki.
Baginya, membuka diri terhadap kegiatan sosial bukan hanya
memperkaya jiwa, tapi juga memperkuat makna dari pekerjaan yang dijalani. Ia
percaya bahwa ketika seseorang bekerja dengan empati, hasil kerja akan terasa
lebih berdampak, bukan hanya untuk bisnis, tapi juga untuk kemanusiaan.
Budaya Berbagi yang Ingin Terus Dijaga
Bagi Kiki dan tim Dimaloka, kegiatan sosial bukan sekadar agenda musiman, tetapi bagian dari budaya kerja yang terus mereka bangun. Ia berharap, ke depannya kegiatan serupa bisa dilakukan secara rutin dan melibatkan lebih banyak pihak, termasuk rekan kerja, klien, komunitas digital marketing, hingga para pelaku UMKM binaannya.
“Buka puasa bersama ini hanya salah satu bentuknya. Tapi semangatnya bisa dibawa ke mana saja—dalam cara kita bekerja, melayani klien, dan menjalani hidup,” ujarnya.
Tak sedikit klien maupun kolega yang turut memberikan
apresiasi terhadap kegiatan ini. Beberapa bahkan mengirimkan dukungan dan
donasi sebagai bentuk solidaritas. Hal ini membuktikan bahwa kepedulian sosial,
sekecil apa pun bentuknya, bisa menciptakan rantai kebaikan yang jauh lebih
luas.
Menginspirasi Lewat Aksi Nyata
Banyak orang mengenal Kiki Abdul Rachman lewat portofolionya sebagai digital marketer: dari peningkatan omzet klien hingga efisiensi biaya iklan. Namun momen-momen seperti ini justru menjadi pengingat, bahwa sosok di balik data dan strategi itu adalah manusia yang ingin memberi arti dalam hidup orang lain.
Ia membuktikan bahwa keberhasilan dalam karier tetap bisa berjalan beriringan dengan empati sosial. Bahkan menurutnya, justru nilai empati itulah yang memperkuat makna dari setiap langkah profesional yang ia ambil.
“Semakin banyak yang kita bantu tumbuh, semakin kuat juga pijakan kita untuk berkembang,” tuturnya di akhir sesi wawancara.