Bahaya Tersembunyi di Balik Custom Audience yang Tidak Akurat
Custom Audience adalah salah satu senjata terkuat dalam periklanan digital. Ia memungkinkan marketer mengunggah daftar pelanggan atau prospek yang sudah ada (berdasarkan email atau nomor telepon) untuk ditargetkan ulang (retargeting) atau digunakan untuk membuat Lookalike Audiences.
Namun, jika data sumber yang Anda unggah sudah usang atau
tidak akurat, performa Custom Audience Anda akan ambruk, bahkan bisa berujung
pada kerugian.
Kenapa Data Custom Audience Cepat Memburuk?
- Kecepatan
Perubahan Kontak: Di B2B, rata-rata karyawan mengganti jabatan atau
perusahaan dalam waktu 2-3 tahun. Di B2C, orang sering mengganti email
atau nomor telepon.
- Duplikasi
Internal: Sistem CRM yang tidak terintegrasi sering mencatat satu
orang sebagai dua entitas berbeda, menyebabkan orang tersebut melihat
iklan retargeting yang sama secara berlebihan (ad fatigue).
- Hash
Rate Rendah: Platform iklan mencocokkan data Anda dengan data pengguna
mereka (proses hashing). Jika data Anda memiliki format yang buruk
atau mengandung karakter yang salah, tingkat kecocokan (match rate)
akan sangat rendah, mengurangi potensi jangkauan.
Tinjau Ulang Kesehatan Data Iklan Anda
Sebelum Anda terus mengandalkan data lama, Anda perlu
mengidentifikasi seberapa parah tingkat ketidakakuratannya.
Melakukan Data Health Audit memungkinkan Anda
menganalisis setiap entri dalam daftar pelanggan Anda. Audit akan menandai data
yang dead (tidak valid), duplikat, atau tidak lengkap. Dengan daftar
yang 100% bersih, Anda akan melihat peningkatan signifikan pada Match Rate,
Click-Through Rate (CTR), dan pada akhirnya, konversi.
Custom Audience Tidak Akurat adalah masalah data,
bukan masalah iklan. Mulailah membersihkan fondasi data Anda untuk kampanye
yang lebih kuat.

Posting Komentar